Profile Facebook Twitter You Tube
Kompas Tempo Detiknews
Google Yahoo MSN
Aspirasi Ekonomi Kamtibmas Kesmas Olahraga Pembangunan Pendidikan Pemilukada Pertanian Politik Ringan Segar Sosio Kultur

Selasa, 19 Juli 2011 | 17.20 | 0 Comments

Petani Diarahkan Tanam Tembakau Nikoten Rendah

Petani Tembakau di Kabupaten Kebumen mulai diarahkan untuk membudidayakan jenis tanaman tembakau bernikotin rendah. Sosialisasi kepada petani tembakau mulai dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kebumen . Bahkan pada tahun 2011, melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Kabupaten Kebumen, telah diadakan demplot penanaman tembakau bernikoten rendah di beberapa daerah penghasil tembakau.

Dari DBCHT Kabupaten Kebumen, dialokasikan dana 43,2 juta untuk demplot di 5 Desa, dengan luas lahan 5 hektar. Yakni Desa Mulyosri Kecamatan Prembun, Desa Logandu dan Desa Kebakalan KecamatanKaranggayam, Desa Banioro, Kecamatan Karangsambung, serta desa Kalijaya, Kecamatan Alian. Masing-masing desa dengan luas lahan 1 hektar, tiap hektar bisa ditanami 20.500 tanaman. Selain itu demplot juga didanai dari DBCHT Propinsi Jawa Tengah dengan lokasi Desa Clapar , Kecamatan Karanggayam dan Desa Korowelang, Kecamatan Kutowinangun masing-masing seluas 6 hektar.

Kabid Perkebunan Dinas Pertanian dan kehutanan Kabupaten Kebumen Ir Sutarno, M.Sc dalam jumpa pers, di press center , Selasa ( 19/7) mengatakan anjuran budidaya tembakau bernikotin rendah sebagai upaya persiapan menghadapi perkembangan jaman, di mana tingkat kesadaran kesehatan masyarakat semakin meningkat. Sehingga kebutuhan masyarakat akan tembakau bernikotin rendah semakin bertambah.

Menyinggung alokasi DBCHT Tahun 2011, Ir Sutarno menyebutkan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kebumen mendapat alokasi dana Rp 2.087.440.000. Dari dana tersebut terbagi menjadi 2 kegiatan besar yaitu Kegiatan Pengembangan Pertanian di Lahan kering dengan nilai Rp Rp 268.972.000 yang hingga saat ini telah terealisasi 25 %. Serta Kegiatan peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Perkebunan, Produk Pertanian senilai Rp 1.818.468.000 dengan realisasi kegiatan mencapai 40%. Belum optimalnya realisasi kegiatan antar lain karena sebagian masih dalam proses lelang dan menunggu musim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by Herdiansyah Hamzah | Published by Jurnalborneo.com
Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.